Kota Tegal merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah keseluruhan 39,5 km2 dan terbagi menjadi 4 Kecamatan dan 27 Desa yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur, serta Kabupaten Brebes disebelah barat. Kota Tegal merupakan kota tua, kota legendaris yang penuh dengan peninggalan tempo dulu, banyak bangunan tua peninggalan Belanda yang menandakan bahwa kota ini sudah berkemabang cukup lama, diantaranya rumah, gedung, menara air, pasar pagi, dan gedung balai kota. Letak geografisnya yang cukkup strategis karena berada di persimpangan jalan Tegal, Jakarta, Semarang, dan Purwokerto.
Kota ini sering dipakai untuk transit pemasaran produk daerah sekitar seperti Kabupaten Tegal, Brebes, Pekalongan, dan Pemalang, sebelum dipasrkan ke kota-kota besar lain ataupun ke luar negeri. Produk yang diperdagangkan di kota Tegal bervariasi sebagian berasal dari produk lokal seperti hasil industri pengerjaan logam, teh wangi, kok bulutangkis, ada juga yang berasal dari luar daerah seperti hasil pertanian bawang merah yang berasal dari Brebes, terasi sebagian didatangkan dari Sidoarjo, serta produk garmen yang sebagian didatangkan dari Jabar.
Perdagangan menjadi motor penggerak utama kegiatan perekonomian Kota Tegal. Industri pengolahan menjadi andalan kedua kegiatan ekonomi kota ini. Diantaranya industri logam dan cor logam yang meliputi pembuatan mesin industri, komponen mesin industri, komponen kendaraan bermotor, komponen mesin tenun. Kegiatan industri ini dipusatkan di Tegal Timur dan Tegal Selatan. Pembuatan barang industri ini kebanyakan berdasarkan pesanan, di antaranya dari perusahaan otomotif Astra, dan perusahaan elektronik seperti Panasonic Gobel. Industri kok bulutangkis cukup berkembang di Kota Tegal, model pengerjaannya secara home industri, akan tetapi bahan baku seperti gabus dan lem masih diimpor dari Thailand dan Korea Selatan, sedangkan bulu angsanya didatangkan dari daerah lain Jatim dan Kabupaten Tegal dengan kulaitas kok bulutangkis yang tidak diragukan lagi . Selain kok bulutangkis, teh wangi juga menjadi salah satu produk andalan kota ini, komoditas ini sempat eraih pasar dunia sejak diekspor ke Jepang, Eropa, Selandia Baru. Di sini keterkaitan saling membutuhkan antara Kabupaten tegal dan Kota tegal terlihat jelas terutama di sektor industri dan perdagangan.
Tegal dikenal dengan Tahu aci dan pilus. Makanan khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed (ketupat dari beras yang diberi kuah kental dan dimakan bersma sate kerang). Minuman yang terkenal yaitu teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu. Beberapa penganan kecil yang saat ini sudah agak langka adalah Glothak (semacam bubur terbuat dari gembus/dage dengan kuah kaldu dan cabai hijau). Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan ramadhan. Ada juga kupat bongko, rujak kangkung, bubur blohok dan rujak uleg. Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga diluar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul)yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tonmat dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Sumber Data:
Jawa Tengah Dalam Angka 2007
(01-10-2007)
BPS Provinsi Jawa Tengah
Jl. Pahlawan 6, Semarang 50241
Telp (024) 8311242, 8412802
Fax (024) 8311195
Kota Tegal
Kota Tegal, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah timur dan selatan. Hari jadi kota Tegal adalah 12 April 1580.
Tegal terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang, atau 329 km sebelah timur Jakarta. Tegal memiliki lokasi yang strategis, karena berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah , serta terdapat persimpangan jalur utama yang menghubungkan pantura dengan kota-kota di bagian selatan Pulau Jawa.
Kota Tegal berbatasan langsung dengan ibukota Kabupaten Brebes. Pertumbuhan kota Tegal juga berkembang ke arah selatan di wilayah Kabupaten Tegal, yakni di kecamatan Dukuhturi, Talang, Adiwerna, dan Slawi.
Stasiun kereta api Tegal menghubungkan kota ini dengan kota-kota lain di Pulau Jawa. Beberapa kereta api yang singgah di stasiun ini adalah: Senja Utama dan Fajar Utama (Jakarta-Semarang), Sembrani (Jakarta-Surabaya), Matarmaja (Jakarta-Malang), Bangunkarta (Jakarta-Jombang), Harina (Bandung-Semarang), dan Kaligung (Tegal-Semarang). Pada era 1960-an kota Tegal pernah memiliki landasan udara Martoloyo yang diresmikan oleh Presiden Sukarno.
Jika diukur dengan jarak tempuh antara Jakarta dan Surabaya, kota Tegal kira-kira berada di tengah-tengahnya. Posisi strategis yang didukung dengan infrastruktur yang memadai menjadikan kota Tegal sebagai kota transit. Hal tersebut berdampak pada hidupnya usaha di bidang jasa pariwisata, terutama perhotelan.
Kota Tegal terdiri 4 kecamatan, yakni Tegal Barat, Tegal Timur, Tegal Selatan, dan Margadana.
Motto | Tegal Kota Bahari |
Provinsi | Jawa Tengah |
Luas | 39,467 km² |
Penduduk | |
· Jumlah | 253.072 |
· Kepadatan | 6.412 jiwa/km² |
Pembagian administratif | |
· Kecamatan | 4 |
· Desa/kelurahan | 27 |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Tanggal | - |
Walikota | H. Ikmal Jaya, SE.Ak |
Kode area telepon | 0283 |
DAU | Rp. 241.785.257.000 |
Sumber :
http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=3328
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tegal
Sumber Gambar:
http://static.panoramio.com/photos/original/17433362.jpg
http://fadhlijauhari.wordpress.com/2009/10/18/perjalanan-ke-tegal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar